Kulit yang mengalami luka bakar, biasanya akan menyisakan bekas yang lama untuk bisa dihilangkan. Biasanya warna kulit akan terlihat 'belang' dan membuat orang tidak percaya diri.
Di Brasil, peternakan ikan nila sangat melimpah dan terus berkembang pesat seiring meningkatnya daya beli konsumen terhadap ikan air tawar di pasaran.
Sejumlah ilmuwan dari Universitas Federal Ceara, Brasil, baru-baru ini telah membuat terobosan baru untuk mengobati luka bakar pada kulit. Mereka telah berhasil melakukan uji coba pengobatan luka bakar dengan menggunakan kulit dari ikan Nila.
Kulit ikan nila ternyata memiliki kelembaban, kolagen dan tingkat ketahanan penyakit yang sama dengan kulit manusia pada umumnya.
"Penggunaan kulit ikan nila pada luka bakar belum pernah terjadi sebelumnya, jadi kamu menggunakan produk ini untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat secara sosial" ujar Odrico de Morais, seorang profesor di Universitas Ceara seperti dilansir dari Reuters, Kamis (25/05/2017) lalu.
Pengobatan alternatif menggunakan kulit ikan nila ini telah berhasil di ujicoba terhadap 56 pasien yang mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga, luka bakar cukup ditutupi menggunakan kulit ikan nila. Kulit ikan nila memiliki kadar kolagen tipe satu dan kelembaban yang lebih lama dari kain kassa tanpa perlu sering diganti.
"Para peneliti sebelumnya telah mengirimkan kulit ikan nila ini untuk dilakukan sterilisasi di sebuah laboratorium di Sao Paulo. Disana kulit dibersihkan untuk menghilangkan bau ikan, dan dirawat hingga bisa bertahan 2 tahun" ujar peneliti Universitas Ceara.
Para peneliti berharap perawatan ini akan terbukti layak secara komersial dan mendorong bisnis pengolahan kulit ikan nila untuk pengobatan.
Berikut videonya
No comments:
Post a Comment